"Rasa percaya diri timbul dari hati yang percaya. Dan, hati yang percaya adalah hati yang kuat. Hati yang tidak tergantung pada sesuatu di luar. Hati yang tidak berdoa untuk meminta, tetapi untuk mensyukuri. Hati yang tidak merengek-rengek, hati yang tidak cengeng. Hati yang ceria, hati yang bersuka cita; hati yang senantiasa menari dan menyanyi. Hati yang tengah merayakan hidup!" (Dikutip dari buku Neo Psychic Awareness - Anand Krishna)
Melatih Rasa Percaya Diri
Percaya diri tercermin juga pada penerimaan atas kegagalan dan melampaui rasa kecewa yang disebabkannya dalam sekejap. Ia tidak berhenti, tidak pernah berhenti. Ia bekerja terus. Suatu bangsa menjadi besar karena percaya diri bangsa itu sendiri terhadap nilai-nilai luhur yang mendasari kebangsaannya. Krisis utama yang dihadapi oleh bangsa kita saat ini sesungguhnya krisis percaya diri, krisis spiritual. Kita sudah melupakan nilai-nilai luhur yang mendasari kebangsaan kita. Nilai-nilai luhur itu tidak diimpor dari Barat, Arab, Cina, maupun India. Nilai-nilai luhur itu milik kita sendiri, yang kemudian diterjemahkan, dijabarkan oleh para founding fathers kita dalam lima butir yaitu Pancasila. Lihat saja apa yang terjadi pada bangsa kita setiap kali kita melupakan nilai-nilai sendiri dan mulai membanggakan nilai-nilai impor yang tidak sesuai, tidak selaras dengan tabiat bangsa kita.
Takdir Manusia: Sadar dan Peka
Manusia bukanlah sesuatu yang biasa. Ia adalah hasil dari evolusi panjang yang terjadi dalam alam yang tidak diketahui ujung serta pangkalnya, semesta yang tiada awal dan tiada pula akhirnya. Bukan hanya sekadar kepekaan yang harus dimiliki manusia. Ia harus sadar akan jati dirinya sebagai manusia, sebagai makhluk yang bertanggung jawab untuk memperindah bumi ini. Dan oleh karenanya, peka terhadap segala sesuatu yang mengotori atau dapat mengotorinya.
Ya, sadar dan peka! Itulah takdir manusia. Bila sekadar kepekaan, makhluk-makhluk lain pun juga memilikinya. Perhatikan saja burung! Sebelum bertelur, mereka membuat sarang. Untuk itu mereka memilih pohon di mana mereka akan membuat sarang. Pohon pilihan itu hampir dapat dipastikan tidak akan kena petir. Kenapa bisa begitu? Karena setiap pohon mengeluarkan gelombang elektro magnetis yang dapat dideteksi oleh burung. Mereka juga dapat merasakan intensitasnya, sehingga dengan mudah mereka menghindari gelombang yang dapat mengundang petir.
Gajah-gajah di Phuket Thailand meninggalkan kandang mereka dan lari menuju bukit sebelum gelombang tsunami memorak-porandakan seluruh kawasan wisata itu. Fenomena lain yang sangat menarik. Binatang-binatang yang berada di habitat asalnya jarang jatuh sakit. Bila sakit mereka dapat menyembuhkan diri. Mereka memiliki kemampuan self healing yang luar biasa. Jauh melebihi kemampuan manusia. Binatang-binatang yang sama, bila dikeluarkan dari habitat asalnya, misalnya dikurung di kebun binatang maka akan lebih sering jatuh sakit. Kemampuannya untuk self healing pun berkurang.
Kodrat sebagai manusia adalah kepekaan berkesadaran. Itulah potensi diri yang mesti dikembangkannya. Untuk itu manusia harus percaya diri. Ia harus percaya pada ketakterbatasan dirinya. Ia harus melampaui kesadaran jasmani yang serba terbatas, untuk menggapai kesadaran rohani yang tidak terbatas.
Mengasah Kepekaan Diri
Menyadari konflik-konflik yang terjadi di dalam diri merupakan cara yang paling efektif untuk membebaskan diri dari segala macam konflik. Dengan cara ini, kita seolah melakukan select all, kemudian tinggal menghapusnya dengan satu perintah delete! Saat ini kita seolah membiarkan konflik-konflik di dalam diri tetap bersarang di sana, karena ada penolakan dari diri kita sendiri untuk melenyapkan semuanya. Penolakan atau keengganan itu pun sesungguhnya disebabkan oleh konflik. Mau mendalami sesuatu, tapi ada ketentuan yang melarang diriku mempelajari sesuatu dari orang yang beragama lain. Ada keinginan dan ada ketentuan yang berseberangan, maka terciptalah sebuah konflik dalam batin.
Dengan benih kesadaran, pelajari alasan-alasan yang menyebabkan konflik di dalam diri, dan kita akan terkejut sendiri. Konflik itu disebabkan oleh orang-orang yang ingin menguasai diri kita dengan memperbudak jiwa kita. Tak seorang pun dapat membebaskan diri kita dari perbudakan itu, bila kita sendiri tidak menghendaki hal itu. Memang harus ada modal kepekaan sedikit untuk memahami saat ini kita diperbudak oleh orang-orang, oleh faktor-faktor di luar diri. Dan perbudakan itu dilakukan dengan menciptakan konflik di dalam diri kita.
Berlatih Meditasi
Untuk menjaga kesehatan manusia, akan dibutuhkan lebih banyak sentra meditasi, atau apa pun sebutannya, untuk menemukan jati diri dan mengembangkannya. Saat ini, kita sedang melakukan sesuatu yang baru akan menjadi populer 50-an tahun kemudian. Karena itu, tidak heran bila kita membingungkan beberapa pihak yang tidak mengikuti perkembangan zaman.
Mereka bingung ketika kita bicara tentang kesehatan holistik, meditasi, spiritualitas, dan kemudian mengaitkannya dengan keadaan negara dan bangsa. Mereka tidak sadar bahwa hanya manusia yang sehat yang dapat menyehatkan bangsa dan negaranya. Mereka juga tidak sadar bahwa kesehatan holistik tidak hanya menyentuh lapisan fisik saja, tetapi juga lapisan-lapisan lain seperti lapisan mental, lapisan emosional, lapisan spiritual, bahkan sosial, finansial, dan lain sebagainya. Manusia harus memercayai dirinya sebagai pribadi yang utuh.
SEGERA IKUTI!
Kelas Meditasi dan Yoga bersama AKC Joglosemar via Offline maupun Online
Ananda’s Neo Self Empowerment : Setiap Senin Pukul 19.00 WIB (Offline)
Ananda’s Neo Self Empowerment : Setiap Sabtu Pukul 16.00 WIB (Online)
Ananda’s Neo Kundalini Yoga : Setiap Kamis Pukul 19.00 WIB
Informasi dan Pendaftaran: 087888858858 / 0816677225 / 082227774618
Comments