Sejalan dengan meningkatnya angka kematian akibat beberapa penyakit seperti jantung, kanker, kegemukan, hipertensi dan kolestrol tinggi, membuat sebagian orang memilih pola hidupa sehat dengan mengganti pola makan vegetarian.
Dilansir dari artikel akcbali.org yang mengulas Vegetarian bersama dr. Janu dan membahas asal muasal sehingga dr. Janu dapat menjalani pola makan vegetarian sungguhlah unik. Dimulai dari dr. Janu setelah melihat mayat yang dibedah ketika th 1983 saat menjadi mahasiswa fakultas kedokteran, timbul stigma mayat setiap saat makan makanan yang mengandung daging. Dokter Janu lalu memutuskan untuk mencari makanan pengganti daging. Karena seorang dokter, dia mencari info secara detail tentang vegetarian yang pada hakikatnya mengganti protein hewani dengan protein nabati. Setelah mantap, kemudian terjadilah proses vegetarian di dalam menu-menu seharinya.
Menurut dr. Janu, susunan DNA protein hewani menyebabkan banyak penyakit dan memiliki banyak resiko terhadap daya tahan tubuh yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak seperti dulu lagi. Karena lingkungan kita saat ini sudah sangat tercemar maka kita bekewajiban untuk memelihata Kesehatan kita masing-masing yang akan menunjang kita untuk bisa lebih memaknai kehidupan dan memotivasi untuk menjalani hidup ini
Idealnya pola vegetarian ini dilakukan sejak dini sehingga sejak dini kita dapat mencegah timbulnya stigma yang dapat tumbuh menjadi sel kanker dan penyakit lainnya sehingga Kesehatan bisa kita jaga. Pola makan vegetarian akan membantu tubuh kita agar tidak terbebani dengan kelebihan protein hewani yang tidak bisa 100% diolah oleh organ-organ tubuh kita. Pada pengkonsumsi daging, umumnya 40% makanan yang kita makan akan dibuang sebagai kelebihan protein dan bila ditimbun di dalam tubuh akan menimbulkan penyakit.
Jika kita melihat sistem pencernaan manusia lebih dekat dengan system pencernaan hewan herbivora, melalui beberapa organ seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil dan usus besar, hati, pankreas, dan kantong empedu hingga anus dengan panjang keseluruhan lebih dari 30 meter. Berbeda dengan hewan carnivora pemakan daging lebih pendek daripada hewan herbivora. Pemikiran sederhananya jika daging tersebut tidak dikeluarkan dengan cepat maka akan terjadi pembusukan dalam perut yang akan memicu timbulnya berbagai penyakit. Dan oleh karena system pencernaan kita Panjang mirip dengan hewan herbivora termasuk susunan gigi manusia maka sebaiknya kita makan makanan yang berasal dari tumbuh tumbuhan
Pada dasarnya tubuh kita harus dijaga kesehatannya secara holistic dan diri kita sendirilah yang tahu kadar kemampuan beban tubuh kita, sehingga makan jangan berlebih dan jangan kekurangan serta tidak monoton. Karena makanan juga tidak akan bisa diserap kaluar kita tidak dinamis dan jika tubuh kita mengalami ketidak seimbangan zat makanan maka tubuh kita akan menjadi sakit. Dengan menjaga Kesehatan secara holistic kita bisa merasakan apa yang tidak seimbang di dalam tubuh kita
Semua ini dapat dicapai bukan dengan disiplin yang ketat, tapi dengan kesadaran yang timbul dalam diri, karena disiplin yang ketat akan mempengaruhi otak kita dan menimbulkan enzim yang menyebabkan ketidak tenangan. Jika belum siap, pada otak akan terjadi hiposisi yang akan membentuk perlawanan dan hormone-hormon penolakan. Oleh karena itu kita dapat memulainya secara pelan-pelan mengarah ke pola makanan vegetarian, sehingga tidak menimbulkan penolakan di otak kita. Mulailah dengan menghindari daging berwarna merah kemudian berangsur angsur menjadi vegetarian. Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung protein nabati seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, sayuran, susu, madu dan juga bisa telur. Tempe sangat dianjurkan karena pada tempe ada oksidan yang bisa membuat awet muda dan segar.
Dr. janu menambahkan sangat tepat sekali pola makan vegetarian dilakukan saat ini karena makanan siap saji ( junk food) dan vitsin yang umum digemari saat ini membawa dampak berbagai macam penyakit seperti kanker, sakit ginjal dll. Dan menurut pendapat beliau, pola makan vegetarian ini tidak membuat kita menjadi sombong dan angkuh tetapi dapat melembutkan jiwa kita dan menimbulkan pancaran energi kasih yang akan memancarkan dengan sendirinya
Comentarios