Apapun yang kita pelajari, dari kitab suci dan kepercayaan masing-masing, harus dipersembahkan, dihaturkan, diekspresikan lewat kerja nyata kebijaksanaan. Kita baca, kita belajar, jadilah jujur, apakah cukup kita belajar saja? Kita harus mempraktekkan kejujuran. Setelah kita praktekkan baru ada gunanya, kalau tidak dan cuma belajar saja, itu tidak berguna.
“Ada pula yang menghaturkan persembahan dengan cara pengaturan prana atau energi kehidupan lewat napas – napas yang masuk dan napas yang keluar. Dengan cara itu, mereka mengatur hidup mereka (dan membuatnya layak untuk dipersembahkan).” Bhagavad Gita 4:29
Kita sekarang di sini belajar, kita belajar untuk tarik napas pelan-pelan, buang napas pranayam, dalam yoga juga meditasi. Kenapa kita mengatur napas itu? Supaya hidup kita sehat, dan kita bisa berbagi kesehatan. Ketika kita sakit, kita sendiri menderita, tapi bukan kita saja yang sengsara, orang-orang sekitar kita juga. Coba pergi ke rumah sakit, pergi ke kelas dimana orang-orang yang tidak punya uang dan lihat keluarga mereka, keluarga mereka yang menunggui mereka di sana. Tidak punya uang, tidak cukup uang, penderitaan yang luar biasa.
Kita mengatur napas untuk apa? Supaya kita menjadi sehat dan bisa berbagi sesuatu. Apa pun yang kita belajar di sini bagikan kepada orang lain. Kalau orang itu mau belajar, ajak ke sini. Coba jadikan ini sebagai suatu pemahaman yang betul. Tahu bahwa rasa bahagia, itu faktor utama untuk kesehatan. Kalau Anda bisa merasa bahagia, 50% persoalan Anda selesai. Nggak akan dihantui oleh stress dan sebagainya. Bahagia.
Dan nanti mungkin Archana masih ingat, orang itu paling bahagia, ketika dia membantu orang lain. Ada hormon yang keluar, hormon Serotonin? Hormon tersebut keluar ketika kita membantu orang lain.
Setelah kita menjadi sehat dan berbagi kesehatan, kebahagiaan yang Anda peroleh, itu akan menambah kesehatan Anda. Akan membuat Anda lebih sehat lagi. Dan kebahagiaan yang Anda peroleh itu, adalah ketika membantu orang yang tidak memahami soal kesehatan dan tidak punya uang.
Kalau Anda punya uang, karena di sini juga butuh uang untuk maintenance dan sebagainya. Ada orang butuh program seperti ini nggak bisa bayar, Anda punya rejeki, bayarin. Kalau tidak punya rejeki, tidak bisa bayarin, orang itu nggak bisa bayar, bicara dengan pengurus di sini. Sampaikan kepada ibu Harumini yang jadi fasilitator, ini ada teman kita dan dia nggak bisa bayar atau semampunya berapa, jangan sampai ada satu pun orang, yang datang ke center ini, dan dia tidak bisa mengikuti program karena dia nggak bisa bayar. Jangan sampai terjadi begitu.
Saya melihat di Thailand, ada sekitar 300an anak tinggal di asrama. Letak asrama tersebut masih agak terpencil, masih seperti kampung. Jika dari Bangkok jarak tempuh ke asrama 2 jam lebih. Anak-anak belajar di asrama, ada beberpa ibu-ibu yang tidak punya pekerjaan, ataupun kalau mereka punya pekerjaan, seminggu sekali mereka datang ke asrama untuk membantu. Ada seorang ibu datang membantu setrika baju seragam anak. Ada ibu yang bantu untuk cuci baju, jadi tidak ada yang dikirim ke laundry, semua dicuci di sana. Ada juga ibu yang bantu di dapur, memasak juga ada yang bantu. Dengan cara begitu, kita mengembangkan rasa empati dan pastinya Anda memperoleh kebahagiaan dari situ. Yang bisa menyehatkan Anda.
Anand Ashram punya motto pelayanan dan visi One Earth One Sky One Humankind, Satu Bumi Satu Langit Satu Umat Manusia. Satu kemanusiaan. Misinya bagaimana mencapai itu, bagaimana mengekspresikan mewujudkan, dengan cara inner peace, damai, kedamaian dalam hati, dalam diri sendiri. Setelah itu communal love, cintailah masyarakat, setelah damai dengan diri sendiri. Baru cintanya cinta yang asli. Kalau nggak palsu. Dan setelah itu global harmony. Kita bisa menciptakan kedamaian harmony dalam lingkupan yang lebih luas lagi. Bahkan sampai global. Sampai seluruh dunia.
Tapi kemarin kita menciptakan satu motto baru, lebih dipertegas lagi. Serve the Almighty layanilah Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Esa, Gusti, Sang Hyang Widhi, apa pun sebutan-Nya. Layanilah Tuhan dengan melayani, serve the Almighty by serving humanity and sosiety. Dengan melayani kemanusiaan dan masyarakat. Saya tidak mengatakan dengan melayani, umat manusia, tidak. Dulu sering saya mengatakan, dengan melayani living beings. Melayani semua makhluk hidup. Tapi kemarin saya meralat, melayani kemanusiaan.
Kira kira apa bedanya antara melayani sesama dengan melayani kemanusiaan? Melayani kemanusiaan berarti melayani nilai-nilai luhur kemanusiaan. Melayani niai-nilai luhur kemanusiaan yang ada dalam diri kita. Apa nilai-nilai luhur itu?
Penjelasan lebih lanjut? Kunjungi Youtube Anand Krishna dengan judul Bhagavad Gita Sehari-Hari Ayat 04:26-31 Layani Tuhan dengan Melayani Kemanusiaan dan Masyarakat
Segera ikuti Kelas Meditasi dan Yoga bersama AKC Joglosemar Yogyakarta. Informasi dan Pendaftaran hubungi 087888858858/0816677225/082227774618
Comments