Pernahkah kalian mengalami perut kembung, begah tidak nyaman, bahkan sampai mual setelah selesai makan?
Pasti ada beberapa diantara kita yang mengalami hal tersebut ya. Namun seringkali kita tidak menyadarinya, atau bahkan kita mengabaikan gejala ini. Kita menganggap bahwa ini adalah hal biasa yang terjadi setelah kita selesai makan. Ternyata inilah tanda-tanda awal dari intoleransi makanan (food intolerance).
Apa sih intoleransi makanan (food intolerance) itu?
Food intolerance adalah masalah pencernaan yang terjadi setelah makan makanan tertentu. Intoleransi makanan ini merupakan kondisi saat tubuh sulit mencerna zat dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Sebagai contoh: Kita sangat menikmati makanan yang sedang kita makan yaitu mie, entah itu mie kuah, mie goreng, ataupun spaghetti dan ditutup dengan segelas susu. Menggiurkan bukan? Hahaha... Tetapi setelah selesai makan, ternyata kita malah merasa mual, perut menjadi kembung, begah tidak nyaman, bahkan muncul beberapa gejala lain yang tidak nyaman seperti: agak cemas, cepat letih, perasaan menjadi tidak enak. Apa ya penyebabnya? Ternyata yang sedang kita alami adalah food intolerance terhadap gluten dan laktosa. Tubuh kita, khususnya sistem pencernaan kita tidak dapat mentolerir gluten yang berasal dari mie tersebut dan laktosa yang berasal dari susu. Berikut ciri-ciri orang yang mengalami food intolerance paling umum, yaitu: perut kembung, terdapat banyak gas didalam tubuh kita sehingga perut merasa tidak nyaman bahkan sampai sakit perut, diare, konstipasi, migren, sakit kepala, dan hidung meler.
Sebenernya sama ngga sih food intolerance dengan food alergy?
Kedua hal ini amat sangat berbeda ya. Food intolerance itu biasanya berkaitan dengan sulitnya sistem pencernaan untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Sedangkan, food alergy itu berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh (imun tubuh). Jadi biasanya orang yg mengalami food intolerance ini sudah mempunyai masalah dengan pencernaan sebelumnya. Salah satu masalah pencernaannya adalah irritable bowel syndrome (IBS).
Jika makanan tercerna dengan baik, setelah makan seharusnya kita merasa fresh dan bertenaga. Namun, jika yang kita rasakan malah merasa capek, tidak enak badan, letih lesu, berarti ada yang salah dengan sistem pencernaan kita. Gejala inilah yang timbul dari food intolerance. Gejala-gejala tersebut biasanya tidak langsung kita rasakan, tetapi adapula yang langsung dapat merasakannya. Biasanya gejala tersebut dapat berlansung hingga berjam-jam atau bahkan beberapa hari. Sedangkan untuk gejala yang timbul dari food alergy, biasanya muncul merah-merah pada kulit, kemudian merasa gatal di tubuh, bahkan sampai bengek. Hal ini berhubungan dengan imun sistem kekebalan tubuh.
Berikut beberapa makanan yang biasanya membuat orang yang sudah mengalami problem pencernaan sebelumnya akan sulit mencerna dan berakibat food intolerance, antara lain:
1. Susu terutama susu sapi
Tubuh ini menggunakan enzim-enzim dalam pencernaan untuk mengurai makan. Jika seseorang kekurangan enzim tersebut, maka akan sulit untuk mencerna beberapa makanan. Susu sapi mengandung laktosa, yaitu gula yg tergantung di dalam susu. Orang-orang yg mengalami laktosa intolerance biasanya tidak cukup memiliki laktase, yaitu sebuah enzim yg dapat mengurai laktosa menjadi partikel yang lebih kecil agar lebih mudah diserap oleh usus. Jika laktosa tersebut mengendap pada saluran pencernaan kita maka dapat menimbulkan kram perut, kembung, sakit, hingga diare.
2. Gluten
Biasanya gluten terdapat pada serelia, gandum, gandum hitam (rye), jelai (barley), dan triciatile. Namun, diantara mereka semua gandumlah yang memiliki kandungan gluten paling tinggi. Contoh makanan yang mengandung gluten antara lain: mie, sereal, pasta, roti yang mengandung terigu, biskuit, Orang yg memiliki gluten intolerance biasanya, pikiran akan menjadi susah fokus, susah berpikir, ngeblank, hingga sakit kepala.
3. Makanan yang mengandung pewarna atau pengawet
4. Makanan yang mengandung terlalu banyak micin atau monosodium glutamate (MSG)
5. Kopi
Ada beberapa orang yang mengalami intolerance terhadap kopi. Hal ini disebabkan karena terdapat kandungan di dalam kopi yaitu kafein, yang sulit untuk dicerna oleh tubuh. Terlebih lagi oleh orang yang sebelumnya mengalami problem pencernaan.
6. Fruktosa
Apa penyebab umum dari food intolerance ini?
Berikut ini terdapat beberapa penyebab umum dari intoleransi makanan yang perlu diketahui, antara lain:
1. Kekurangan enzim
Sebagian besar kasus intoleransi makanan terjadi karena tubuh kekurangan enzim. Padahal, enzim menjadi zat yang paling dibutuhkan untuk mencerna makanan. Itu sebabnya, hilang atau kurangnya beberapa enzim bisa mengganggu proses pencernaan makanan.
2. Kandungan histamin dalam makanan
Histamin adalah zat yang dikeluarkan oleh sel-sel pertahanan tubuh ketika mengalami alergi. Namun, histamin ternyata dapat terbentuk alami pada makanan. Ikan dan beberapa jenis makanan yang tidak disimpan dengan benar dapat menimbulkan histamin karena proses pembusukan. Gejala intoleransi makanan yang disebabkan oleh histamin terkadang mirip dengan anafilaksis.
3. Kandungan salisilat dalam makanan
Salisilat adalah turunan dari asam salisilat yang umumnya muncul secara alamiah pada tanaman sebagai mekanisme pertahanan melawan bakteri, jamur, serangga, dan penyakit yang berbahaya. Bahan kimia tersebut ditemukan di banyak makanan, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, rempah-rempah, herbal, teh, dan zat tambahan rasa. Penyedap rasa mint, saus tomat, buah beri, dan buah jeruk memiliki kadar salisilat yang cukup tinggi. Sebagian besar orang tidak mengalami efek samping saat memakannya. Namun, pada beberapa orang jika mengonsumsi zat tersebut dalam jumlah besar dapat mengalami gejala-gejala intoleransi makanan.
4. Bahan kimia yang terkandung dalam makanan
Bahan kimia tertentu yang ada pada makanan dan minuman dapat menyebabkan intoleransi, yakni amina yang terkandung dalam beberapa jenis keju, kafein dalam kopi, teh, dan cokelat. Beberapa orang lebih sensitif terhadap bahan kimia ini ketimbang orang lain yang menyebabkannya rentan mengalami intoleransi makanan.
5. Keracunan makanan
Bahan kimia alami yang ada dalam beberapa makanan ternyata efek toksik pada manusia yang bisa memicu keracunan makanan. Pada umumnya, keracunan makanan menyebabkan kondisi diare, mual, dan muntah. Salah satu racun yang terdapat dalam makanan adalah aflatoksin. Aflatoksin merupakan zat racun yang diproduksi oleh jenis jamur tertentu, yaitu Aspergillus flavus, yang ditemukan secara alami di alam. Bahan makanan yang sering terkontaminasi adalah kacang tanah, singkong, rempah-rempah, seperti jahe dan kunyit. Bahan makan tersebut apabila dimasak kurang matang, maka mengandung aflatoksin yang menimbulkan efek toksik pada manusia yang bisa memicu keracunan. Hal tersebut dapat menjelaskan mengapa seseorang bereaksi setelah satu kali makan kacang tanah, tapi pada kesempatan lain tidak ada gejala.
Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi food intolerance?
Solusinya adalah harus memperkuat sistem pencernan tubuh kita. Dalam tradisi Ayurveda, sebelum kita makan, untuk memperkuat api pencernaan tersebut biasanya kita dapat mengkonsumsi beberapa hal ini:
1. Makanlah irisan jahe tipis-tipis, kemudian beri sedikit garam, dan sedikit perasan jeruk nipis. Ramuan ini dapat mempersiapkan sistem pembakaran api pencernaan di dalam tubuh agar lebih siap.
2. Konsumsilah secara rutin sekitar satu sendok teh tumbukan daun kari. Ramuan ini juga dapat membantu mengurangi food intolerance dalam tubuh.
3. Dalam setiap makanan yang kita makan sehari-hari, seringlah masukan rempah-rempah ini: jahe dan kelabat. Kedua rempah-rempah ini dapat membantu meringankan pencernaan tubuh.
4. Konsumsilah biji delima merah. Buah ini juga dapat membantu memperlancar sistem pencernaan kita.
5. Konsumsilah triphala, terdiri dari 3 jenis buah yaitu amla, bibhitaki, haritaki.
INGAT!
Mulalilah dari sekarang untuk mengindetifikasikan diri sendiri apakah mempunyai riwayat food intolerance atau tidak? Jika punya, makanan apakah itu? Dengan begitu kita akan lebih mengenal tubuh ini terhadap reaksi suatu makanan. Jika setelah makan makanan tertentu dan kita merasa begah atau muncul gejala-gejala, itu artinya kita mengalami food intolerance terhadap makanan tersebut. Solusi utamanya dalah harus memperkuat sistem pencernan kita.
sumber : Sehabis makan kok mual? Kenali gejala intoleransi makanan (food intolerance)
youtube by Ma Archana - Kesehatan Holistik
Bình luận