Dalam epos besar Ramayana, karya Valmiki, terdapat penjelasan mengenai 14 rintangan yang dapat mencegah pertumbuhan jiwa. Seseorang yang terhenti pertumbuhan jiwanya karena 14 rintangan tersebut jelas tidak dapat memimpin. Ia pasti gagal sebagai seorang pemimpin. Dari bab 100 epos tersebut, ayat 65-67 berisi nasihat yang diberikan oleh Sri Rama kepada adiknya, Bharata. Dari situlah, kita tahu 14 kelemahan diri yang dapat menghambat pertumbuhan jiwa, antara lain:
1. Tidak percaya diri
Seseorang yang selalu ragu, maka tidak akan pernah maju. Mereka yang selalu memiliki keraguan seperti "jangan-jangan nanti begini, jangan-jangan nanti begitu". Maka Ia tidak dapat melangkah lebih maju, karena selalu merasa was-was dan bimbang. Ia juga tidak akan dapat bekerja dengan maksimal.
2. Bohong
Ada juga seseorang yang berbohong karena sudah terbiasa. Mereka menganggap bahwa kebohongan ini adalah suatu hal yang wajar saja dilakukan. Contohnya: Saya memiliki seorang teman yang mempunyai kebiasaan untuk menghindari panggilan telepon. Ketika Ia mengangkat telepon tersebut, maka Ia akan bilang “katakan saja, saya sibuk”. Namun 5 menit kemudian, Ia akan menelepon balik orang tersebut. Sungguh aneh! Hahaha..
3. Amarah
Karena amarah pikiran kita akan menjadi kacau. Kemampuan orang untuk berpikir dengan jernih pun akan sirna, saat kita dalam kondisi marah. Dalam keadaan itupun, keputusan yang kita ambil juga menjadi tidak tepat. Sehingga kita pun akan tahu hasil akhirnya, pasti tidak akan maksimal.
4. Abai, tidak perduli
Mengabaikan adalah tidak perduli terhadap tugas dan kewajiban sendiri atau meremehkan suatu pekerjaan. Contohnya seperti: "Pokoknya aku bekerja dari pukul 09.00 pagi sampai pukul 17.00 sore. Pekerjaan itu selesai atau tidak, bukan urusanku lagi. Pokoknya selama sekian jam aku sudah berada di kantor”. Orang dengan pemikiran seperti ini tidak akan pernah maju dan tidak pernah berkembang. Ia akan hidup sebagai pekerja biasa dan akan mati sebagai pekerja biasa juga.
5. Kebiasaan menunda pekerjaan
Banyak diantara kita yang memiliki kebiasaan untuk menunda suatu pekerjaan. Contohnya saja “nanti malam deh akan aku kerjakan”. Namun akhirnya saat malam sudah tiba dan kondisi tubuh sudah sangat mengantuk, akhirnya tertidur juga kita sampai pagi. Akibatnya pekerjaan menjadi tidak selesai.
6. Sembarang bergaul
Seorang pemimpin negara yang banyak bergaul dengan seorang dukun sudah pasti akan celaka dan berpontensi untuk mencelakakan rakyat yang dipimpinnya. Tetapi, seorang pemimpin yang bergaul secara berlebihan dengan para ulama dari agama tertentu dan hanya memikirkan kepentingan kelompok mereka saja, itu juga tidak lebih baik. Ia pun tidak patut menjadi seorang pemimpin. Lebih baik ikut menjadi ulama saja dan membiarkan seorang negarawan untuk mengurusi negara.
7. Sikap malas
Tinggal di negara tropis dengan kadar kelembapan yang sangat tinggi, ditambah dengan berkah sumber alam yang berlimpah, banyak orang di antara kita yang tidak memiliki semangat juang yang tinggi; cenderung malas. Dengan memperbaiki pola hidup, khususnya dengan merubah pola makan, kecenderungan tersebut dapat dikurangi, bahkan dapat dihilangkan sama sekali. Jangan terlalu banyak makan daging ya! Perbanyaklah makan buah-buahan dan sayuran segar! Sayuranpun sebaiknya tidak dimasak terlalu lama; lebih baik ditumis atau dilalap sehingga masih penuh dengan energi, dan bagus untuk tubuh kita.
8. Terbawa napsu
Tanpa pengendalian diri, kita akan selalu terombang-ambing oleh napsu dan diperbudak oleh pemicu-pemicu dari luar. Jangankan menjadi seorang pemimpin dan dapat mengendalikan negara, untuk mengendalikan diri sendiripun terasa sulit. Dia yang tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri, maka tidak dapat memimpin secara efektif. Ia yang tidak dapat memimpin diri sendiri, maka tidak dapat untuk memimpin orang lain.
9. Kurang pertimbangan
Kurang pertimbangan adalah suatu sikap dalam mengambil keputusan sendiri tanpa memperhatikan pendapat dan pandangan orang lain, khususnya para bijak. Jika tidak atau belum memiliki kemampuan untuk mengambil sendiri dalam setiap keputusan, maka mintalah pendapat dari para bijak. Jangan malu dan jangan ragu untuk melakukan hal tersebut!
10. Minta nasihat dari mereka yang tidak kompeten
Bergaul dan memperhatikan nasihat orang-orang yang tidak menunjang kesadaran diri kita adalah merupakan suatu kesalahan besar. Mintalah nasihat dari mereka yang sudah berkompeten!
11. Tidak menindak lanjuti perencanaan yang sudah dibuat
Kita sudah memberikan energi dan waktu kita secara penuh, barangkali sudah mengeluarkan cukup banyak uang untuk membuat dan mematangkan sebuah rencana. Namun, jika kita tidak menindaklanjutinya, upaya yang telah kita lakukan selama ini ajkan menjadi sia-sia. Kita harus memulainya kembali dari awal untuk merencanakan sesuatu yang baru.
12. Tidak bisa menyimpan rahasia
Bila kita membocorkan sebuah rahasia (entah itu rahasia perusahaan, rahasia negara, ataupun rahasia keluarga) maka kita tidak akan dipercaya lagi. Orang yang sekarang kebetulan dekat dengan kita pun akan merasa was-was, jangan-jangan suatu saat rahasianya akan dibocorkan juga.
13. Tidak mengindahkan praktik terbaik
Seperti yang terjadi di negara kita saat ini, karena apriori terhadap apa yang kita sebut Orde Baru, produk-produk hukum dan sistem-sistem yang baik pun langsung kita tolak mentah-mentah. Apa yang terjadi? Akhirnya produk-produk hukum dan sistem tersebut diganti dengan produk dan sistem yang justru lebih jelek. Lihat saja peraturan-peraturan daerah yang dibuat tanpa memperhatikan landasan kita bernegara!
14. Menciptakan konflik, mencari gara-gara
Seperti yang dilakukan oleh teman kita yang baru saja keluar dari penjara. Langsung saja Ia memprovokasi rakyat kita supaya ramai-ramai untuk menolak Dewan Perwakilan Rakyat. Dengan mengikuti jejaknya, salah satu partai politik yang berperan aktif dalam pemerintahan kita juga mulai menyuarakan pentinganya mengganti landasan kita bernegara.
INGAT!
Itulah 14 kelemahan diri atau rintangan yang menjadi kendala dalam perjalanan kita menuju puncak ketinggian. Kita harus lebih bisa meningkatkan lagi kesadaran di dalam diri. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan Meditasi. Jika Anda tertarik untuk mendalami apa itu meditasi dan bagaimana mempraktikannya sehingga meditasi menjadi sebuah gaya hidup (lifestyle) dan kita dapat selalu hidup dengan berkesadaran penuh?
SEGERA IKUTI!
Kelas Meditasi dan Yoga bersama AKC Joglosemar via Offline maupun Online
Ananda’s Neo Self Empowerment : Setiap Senin Pukul 19.00 WIB (Offline)
Ananda’s Neo Self Empowerment : Setiap Sabtu Pukul 16.00 WIB (Online)
Ananda’s Neo Kundalini Yoga : Setiap Kamis Pukul 19.00 WIB
Informasi dan Pendaftaran: 087888858858 / 0816677225 / 082227774618
Sumber: Buku Life Workbook karya Bapak Anand Krishna
Comments