"Kita sangat bergairah saat mendalami sesuatu yang baru, namun beberapa kemudian kegairahan itu mulai melentur. Dalam kaitannya dengan meditasi, kegairahan awal itu biasanya berlanjut hingga tiga bulan saja. Setelah itu, kita membutuhkan disiplin diri, ketekunan, dan barangkali support group untuk membantu kita bertahan, hingga pada suatu ketika timbul "kesadaran" dari "dalam diri" dan kesadaran itu menjadi kekuatan diri kita untuk bertahan, mempertahankan kesadaran itu sendiri." (Dikutip dari buku Neo Psychic Awareness - Anand Krishna)
Perlukah Anda Membaca Buku ini?
Ilmu medis memiliki standar tertentu untuk kemampuan persepsi kita. Mata mengandalkan gelombang tertentu. Telinga memiliki skala, sehingga hanya gelombang dengan frekuensi tertentu yang bisa didengar olehnya. Hal yang sama berlaku untuk indra peraba, penciuman, dan perasa.
Manusia memiliki kemampuan luar biasa, yang dalam diri kebanyakan orang masih terpendam sebagai sebuah potensi. Yang dimaksud adalah Psychic Awareness atau kesadaran psikis. Lapisan kesadaran ini sering dikaitkan dengan sesuatu yang berbau mistis, gaib, dan sering disamakan dengan indra keenam.
Buku ini memaparkan bahwa kita bisa mengembangkan kesadaran psikis tersebut, dan terdapat banyak latihan untuk itu. Dengan latihan tersebut akan terjadi perluasan kemampuan indrawi kita, dan sebagai akibat berkembangnya kesadaran psikis kita, kita akan menjadi lebih intuitif, lebih peka, dan dapat menggeser keterbatasan persepsi indrawi kita yang biasa.
Dengan kemampuan yang baru itu, kita juga diajak untuk membangun Indonesia Baru, mulai dengan dan dari diri kita sendiri.
Doa Membantu Kesadaran Dalam Diri
Energi yang tercipta dari doa, jauh lebih dahsyat, besar, tinggi dan mulia daripada energi yang tercipta dari otot manusia atau alat-alat buatannya. Karena itu, sungguh patut disayangkan bila energi sedahsyat itu hanya digunakan untuk kepentingan-kepentingan yang sepele, untuk keperluan-keperluan yang tidak berarti.
Doa bukanlah sekadar ritual yang dilakukan sesuai dengan anjuran agama, tetapi esensi dari agama serta keagamaan. Karena itu, doa sungguh tidak bermakna bila hanya melakukannya karena kewajiban saja -- "saya suka berdoa, maka saya berdoa."
Doa juga berarti memberkati, bila hidup tidak menjadi berkah bagi sesama manusia, sesama makhluk hidup, dan lingkungan di mana kita berada, maka sia-sialah doa kita.
Doa dapat meningkatkan kesadaran dalam diri, sehingga kita dapat melihat Wajah-Nya di manapun kita berada.
Bagaimana Doa dapat Menambah Kepekaan Diri?
Bagaimana doa dapat mengantar kita pada kesadaran lebih tinggi? Jawabannya: dengan mengistirahatkan pikiran. Dengan menciptakan jarak antara pikiran dan tindakan. Kepekaan diri bertambah saat kita menafikan pikiran dengan penuh kesadaran; saat kita istirahatkan pula otak kita. Saat itu, saat berdoa, terjadilah kontak batin antara diri kita dan sang Pribadi Tunggal. Bagaimana terjadinya? Bagaimana prosesnya?
Saat kita mengaji, atau membaca kitab suci, atau melakukan paath atau pengulangan sebagaimana disebut dalam bahasa Sindhi. Janganlah engkau membacanya seperti novel. Janganlah engkau membacanya hanya karena ingin tahu cerita yang ada di dalamnya. Janganlah engkau tergesa-gesa, terburu-buru, hanya karena engkau ingin tahu akhir cerita. Bacalah seperti engkau membaca surat cinta, karena setiap kitab suci memang merupakan sebuah surat cinta yang dialamatkan kepadamu lewat para nabi, para avatar, para mesias, dan para Buddha. Maka, pengajian seperti itu, paath seperti itu, menjadi doa bagi kita.
Para ahli kitab sangat tergantung pada tulisan. Mereka sibuk membaca, menghafal, dan mengutib ayat-ayat suci. Seorang pendoa menjadi suci karena doanya. Karena doa yang keluar dari hatinya, karena jiwanya yang senantiasa berdoa. Para ahli kitab sibuk dengan pembahasan mereka tentang doa. Seorang pendoa tidak memiliki waktu lagi untuk membahas sesuatu yang berada di luar bahasan, yang tidak dapat dibahas.
Saat meminta sesuatu, dahi Anda akan penuh dengan kerutan. Berkali-kali kelopak mata pun ikut bergerak. Namun, tidak demikian saat anda mensyukuri segala pemberian-Nya. Wajah Anda akan tenang, tidak menampakkan tanda-tanda kegelisahan. Hampir tidak ada kerutan di dahi, dan kelopak mata pun hanya sesekali bergerak.
Sesungguhnya setiap pikiran menyebabkan ketegangan, baik pikiran meminta maupun mensyukuri. Namun, ketegangan yang tercipta karena meminta jauh melebihi yang tercipta ketika kita mensyukuri. Idealnya: saat berdoa terjadi peningkatan kesadaran sehingga kita dapat menyadari Kehadiran-Nya. Bila itu terjadi, doa Anda akan membawa berkah bagi setiap makhluk dan Semesta-pun akan memberkati Anda.
Kapan Kesadaran akan Muncul Dalam Diri?
Kesadaran ada saat kita dalam keadaan jaga, saat otak bekerja, saat pikiran berkuasa.
Kesadaran juga ada saat kita bermimpi.
Kesadaran juga ada saat kita tertidur lelap, saat gelombang otak hampir datar, saat pikiran tidak terdeteksi.
Namun di luar ketiga keadaan di atas, kesadaran juga ada malah meluas, saat dalam keadaan jaga. Pikiran atau mind manusia sedemikian tenangnya sehingga gelombang otak hampir datar. Inilah keadaan yang keempat. Inilah saat kita berada di luar cengkeraman otak, di luar jangkauan pikiran. Inilah saat kita menjadi Raja, menjadi pengendali pikiran atau mind, dan otak kita sendiri
Apa yang Terjadi bila Pikiran atau Mind Sudah Terlampaui?
Jika pikiran dan mind sudah terlampaui, maka yang terjadi adalah kita akan terbebaskan dari pengendalian oleh mind. Kita keluar dan bebas dari penjara mind. Dan yang kita lakukan setelah berkesadaran adalah kita dapat mengamati mind -- mengamati keadaan penjara di mana kita ditahan selama ini.
Karena itu, kita dapat melihat dengan jelas dan jernih keadaan diri kita. Kita juga dapat memahami sebab atau alasan perilaku kita selama ini. Kemudian, berdasarkan penglihatan dan pemahaman yang baru itu, kita pun dapat mengubah keadaan -- dapat melakukan transformasi atau perombakan total. Kita dapat memperbaharui mind kita dengan menciptakan mind yang baru, mind yang berkesadaran penuh.
Selama ini, kita hidup dengan mind ciptaan orang: ciptaan masyarakat, ciptaan orang tua, ciptaan keadaan, dan lingkungan di mana kita lahir dan tumbuh. Sekarang, saatnya kita memproklamasikan kemerdekaan diri! Kita tidak dapat mengubah keadaan di luar, tidak dapat mengubah masyarakat di sekitar, bila diri kita belum berubah. Perubahan di dalam diri terlebih dulu, barulah dapat terjadi perubahan keadaan di luar.
Kadang kita bertanya-tanya dan kebingungan seperti apa sifat-sifat orang yang sudah berkesadaran tinggi. Di video berikut Guruji Anand Krishna akan menjelaskan 5 sifat orang dengan berkesadaran tinggi. Simak videonya untuk tahu lebih lanjut ya!
Comments