Apa itu meditasi?
Meditasi seringkali dipahami oleh kebanyakan orang adalah untuk mengkonsentrasikan pikiran, mengosongkan pikiran, atau melenyapkan perasaan. Tidak heran bila merujuk pada definisi ini maka meditasi akan kehilangan makna yang sesungguhnya.
Untuk mempermudah pemahaman tentang meditasi, mari kita lihat analogi berikut ini. Meditasi ibaratnya adalah saat kita sedang duduk di tepi jalan raya yang sangat padat lalu lintas. Di sana ada mobil, motor atau jenis kendaraan lainnya yang begitu banyak hingga memenuhi jalan. Mobil di sini adalah representasi untuk perasaan, emosi, atau pun pikiran kita. Kita sedang memperhatikan berbagai kendaraan tadi dengan segala pergerakannya, kualitasnya atau mungkin saja bentuk dan warnanya.
Kenyataanya, kita tidak bisa hanya duduk diam dan menyaksikan semuanya berlalu. Kita justru menjadi gelisah dengan pergerakan yang ada di depan kita. Bahkan mungkin kita ingin ikut mengatur lalu lintas di jalan raya tersebut. Keinginan ikut mengatur inilah yang menyebabkan kita gelisah, cemas, menderita, dsb.
Pada saat kita ikut mengatur lalu lintas, yang harapan kita lalu lintas tersebut akan menjadi lancar, akan tetapi justru membuat jalan menjadi macet dan kacau. Bahkan mungkin kita akan menimbulkan kecelakaan yang parah. Atau kita justru hanya mengharapkan imbalan karena sudah berjasa ikut mengatur lalu lintas tersebut.
Padahal tujuan awal kita bermeditasi adalah untuk duduk di tepi jalan dan menjadi saksi terhadap aktivitas yang sedang terjadi di lalu lintas tersebut. Tetapi karena ‘keinginan’ ikut mengatur lalu lintas tadi membuat kita menjadi lelah, gelisah, frustasi atau cemas karena tidak bisa mengatasi semuanya.
Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan ketika bermeditasi?
1. Mengubah Perspektif
Meditasi adalah melatih mind kita yang bertujuan untuk mengubah perpektif dan hubungan kita dengan timbul hilangnya gugusan pikiran dan perasaan-perasaan kita. Jika kita cukup menyaksikan cara pandang kita terhadap lalu lalang pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan kita, dan atau memperoleh pemahaman yang berbeda maka kita akan merasakan ketenangan.
2. Memperhatikan Napas
Seringkali kita akan lupa dengan tujuan untuk melatih mind-mind adalah gugusan pikiran, perasaan dan obsesi atau mimpi kita. Kita bisa kembali ke aktivitas kejar-kejaran dengan perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran tertentu. Maka kita harus kembali memfokuskan perhatian kita ke pernapasan kita. Bukan konsentrasi, tapi fokus. Konsentrasi akan menguras tenaga kita karena betul-betul membutuhkan upaya yang sangat berat atau dipaksakan. Konsentrasi akan menghilangkan segalanya karena hanya memperhatikan pada satu titik saja. Bedanya dengan fokus adalah seperti pada kamera. Sorot kamera akan fokus pada satu objek yang terlihat jelas. Sedangkan objek yang ada di sekitarnya masih ada.
Inilah cara yang paling alami dan mudah, dengan memperhatikan napas kita. Jadi kita benar-benar sadar pada setiap proses penarikan dan pengeluaran napas. Bisa kita bantu dengan mengucapkan ‘aku sedang menarik napas’ pada saat kita menarik napas, pada saat membuang napas ucapkan ‘aku sedang membuang napas’. Di sini kita tidak perlu mengupayakan sesuatu karena napas akan selalu bersama kita.
Simpulannya, saat kita memperhatikan pikiran, kita tidak bermaksud untuk menyingkirkan segala sesuatu yang ada di sekitar kita, atau apapun di benak kita. Menurut Scient of Yoga, mind adalah sebagai monyet yang mabuk. Artinya ia begitu liar. Sangat sulit ditangkap.
Meditasi bukan untuk menangkap sesuatu atau menghapus sesuatu. Dengan memperhatikan napas maka kita membuat napas sebagai pegangan. Saat mind atau pikiran dan perasaan muncul lenyap, karena inilah sifat alami mind – maka kita membiarkan pikiran itu berlalu. Dengan cara tidak menggubris pikiran dan perasaan yang muncul lenyap. Kita tidak perlu menanggapinya, karena bisa menjadi semakin kacau dan liar. Cukup kita menyadari adanya pikiran dan perasaan itu. Cukup kita menjadi saksi atas pikiran dan perasaan tersebut.
Maka setiap kali pikiran dan perasaan muncul, maka ingatlah selalu untuk mengembalikan perhatian kita pada napas. Dan yang terjadi lama kelamaan si monyet mind kita akan menjadi semakin jarang dan kita akan semakin tenang.
3. Memvisualisasikan
Pada saat meditasi kita bisa memvisualisasikan sesuatu atau memunculkan pertanyaan tertentu.
SEGERA IKUTI!
Kelas Meditasi dan Yoga bersama AKC Joglosemar via Offline maupun Online
Ananda’s Neo Self Empowerment : Setiap Senin Pukul 19.00 WIB (Offline)
Ananda’s Neo Self Empowerment : Setiap Sabtu Pukul 16.00 WIB (Online)
Ananda’s Neo Kundalini Yoga : Setiap Kamis Pukul 19.00 WIB
Informasi dan Pendaftaran: 087888858858 / 0816677225 / 082227774618
sumber : Cara Meditasi yang Benar
youtube by Ma Archana - Kesehatan Holistik
Comments