Arti Kesadaran
Kesadaran adalah apa saja yang telah kau dengar dan telah kau baca selama ini. Kesadaran juga adalah apa yang sedang kau baca saat ini. Kesadaran adalah apa yang kau baca dan dengar setelah ini. Kesadaran adalah keinginanmu untuk membaca dan mendengar. Kesadaran adalah pertanyaanmu tentang definisi kesadaran.
Psikologi modern masih menerjemahkan kesadaran atau consciousnes, conscious mind sebagai keadaan jaga. Dalam bahasa para resi, lain keadaan jaga, lain pula keadaan sadar. Walau dalam keadaan jaga, perilaku kita masih belum menunjukkan kesadaran.
Kesadaran dan Kewarasan
Tanpa kerelaan untuk berkorban – untuk mengorbankan kenyamanan dan kesenangan diri demi kepentingan yang lebih tinggi, lebih luas, dan menyangkut banyak orang – kita tak akan mampu mempertahankan kesadaran kita.
Sebab itu, sadarkanlah dirimu, maka seperti yang dikatakan Bernard Shaw, jumlah orang yang tidak sadar di dunia ini akan berkurang satu, yaitu dirimu.
Perubahan
Coba pikirkan, renungkan sejenak: Untuk menjadi dokter kita membutuhkan belasan tahun di sekolah dan universitas. Untuk menjadi sarjana dalam cabang ilmu apa saja, kita membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk hal-hal yang menyangkut nafkah dan profesi kita rela mengorbankan sekian tahun. Berapa tahun yang kita cadangkan untuk olah batin? Untuk olah batin kita tidak punya waktu. Kita menginginkan hasil instan. Kenapa? Karena, sesungguhnya kita tidak menghargai olah batin. Kita melakukannya sebagai pekerjaan sambilan. Dalam hati kecil, kita masih belum cukup percaya bahwa olah batin itu perlu, dan jauh lebih penting dari olah-olah batin.
Penyakit jiwa selama berabad-abad, selama beberapa masa kehidupan ingin kita sembuhkan dalam sekejap. Asal selama sekejap itu biarlah terputuskan hubungan kita dengan dunia yang telah membuat sakit. Apa mungkin? Kita tidak bisa bebas dari cengkeraman dunia sekali pun hanya untuk sekejap. Karena sekejap itu terjadi dalam dunia ini, dalam dunia yang sama.
Selama masih hidup, kita semua menjalani terapi rawat jalan. Proses rawat jalan ini berlangsung seumur hidup. Proses rawat jalan inilah hidup berkesadaran atau hidup meditatif.
Right Company
Mengenal diri adalah pekerjaan purna waktu, full time job. Untuk itu, kita membutuhkan support group yang sangat kuat, tidak bisa setengah-setengah, yang dapat menunjang perjalanan, pekerjaan, perkembangan kita. Inilah yang disebut right company. Dan, right company tidaklah sama dengan good company. Kita boleh bergaul dengan orang-orang baik, tetapi bila mereka tidak menunjang kesadaran, pergaulan itu belum bisa disebut right company. Pergaulan kita belum tepat.
Kerjasama
Team-work adalah keharusan, keniscayaan, namun team-work harus terjadi di antara orang-orang yang berkesadaran mirip, hampir sama; dengan tujuan yang jelas dan sama pula. Tanpa kesamaan dan persamaan itu, team-work tidak bisa; tak akan terjadi. Kesadaran anggota satu team boleh plus-minus, tapi tujuannya harus jelas dan sama.
Ada 4 hal utama yang mesti dilakukan oleh support group:
Ia menunjang perkembangan diri kita.
Tidak mengangkat-angkat kita, sehingga ego kita makin menjadi-jadi.
Menunjukkan kesalahan-kesalahan kita.
Membantu kita supaya kita dapat memperbaiki diri.
Berkarya dengan Bekal Kesadaran
Seekor burung pun membangun sarang bagi anaknya dengan penuh kesadaran. Ia tahu persis pohon mana yang tidak akan disambar petir. Instingnya sangat kuat. Ia dapat merasakan medan listrik yang berada di bawah pohon, apakah medan itu mengandung petir tidak.
Berikut beberapa bekal untuk kita agar dapat berkarya dengan kesadaran, antara lain:
Kerja keras.
Kita membutuhkan management skill.
Kekuatan akhlak.
Keberanian.
Tujuan yang jelas.
Dedikasi dan komitmen.
Communication skill.
Gotong broyong.
Intelejensia.
Namun, didalam berkarya pasti ada saja hambatan atau rintangan yang mengganggu. Berikut 14 kebiasaan, atau lebih tepatnya kelemahan, kesalahan yang dapat menghalangi kita dalam berkarya, antara lain:
Kurang percaya diri.
Bohong, tidak jujur.
Amarah.
Sikap cuek.
Kebiasan menunda pekerjaan.
Tidak bergaul dengan para bijak.
Sikap malas.
Terbawa oleh nafsu.
Mengambil putusan sendiri tanpa memperhatikan pendapat dan pandangan para bijak.
Minta nasehat dari mereka yang tidak berkompeten.
Tidak menindaklanjuti perencanaan.
Ketidakmampuan untuk menyimpan rahasia.
Tidak mengindahkan tradisi atau sistem yang sudah berjalan dengan baik.
Menciptakan konflik, mencari gara-gara dan menumpuk provokasi.
Untuk menghindari ke-14 kebiasaan tersebut, perlu mempraktikkan 5 Langkah Menuju Kesadaran yang disarikan dari karya Mahaguru Shankara, karena jalan menuju pencerahan tidak mulus dan tidak mudah. Ada banyak rintangan yang menghadang. Bacalah buku karya Guruji Anand Krishna yang berjudul Life Workbook untuk mengetahui 5 langkah tersebut ya!
Informasi dan Pembelian:
Jakarta 0878 8511 1979
Bali 0818350712
Jawa 0878 3161 5414
https://www.yogameditasi.com/shop
https://www.booksindonesia.com/
Perlukah Anda Membaca Buku ini?
Buku ini adalah semacam work book atau Panduan Praktis untuk mempraktikkan kelima langkah tersebut. Dalam buku terdahulu, kita membaca tentang 40 kebiasaan orang-orang yang Tercerahkan, sedangkan dalam panduan ini kita akan membaca tentang 14 kebiasaan, atau lebih tepatnya kelemahan, kesalahan yang dapat menghalangi, memustahilkan atau meniadakan pencerahan.
Buku ini dimaksudkan untuk membantu kita mengatasi rintangan yang ada, yaitu 14 kelemahan yang menjadi kendala dalam perjalanan kita menuju puncak ketinggian. Disertai dengan tuntunan praktik life management, kita akan lebih mudah mengendalikan pikiran dan emosi kita.
Comments